Jakarta, YPSP – Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim mengapresiasi peran Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) dalam menghadirkan imam Palestina ke Indonesia dalam program Safari Ramadan “Membasuh Luka Palestina” yang diinisiasi oleh MUI dan BAZNAS.
“Program ini bisa disebut sebagai bersejarah menjadi penting karena ini merepresentasikan kekuatan sosial society, MUI dan YPSP sebagai lembaga sosial kemasyarakatan yang memiliki perhatian terhadap permasalahan Palestina, dan inilah salah satu kontribusi nyata yang diberikan YPSP kepada masyarakat Indonesia dan Palestina”. Ungkap Sudarnoto di Jakarta (12/3).
Sudarnoto menambahkan bahwa Program Membasuh Luka Palastina adalah melanjutkan program yang telah terjalin rutin dengan BAZNAS setiap tahunnya, dan Ramadan tahun kembali diselenggarakan dengan menggandeng beberapa lembaga sosial kemasyarakatan di antaranya YPSP dan AWG yang punya akses dan hubungan dengan syekh Palestina.
Sementara itu, Ketua YPSP, DR. Ahed Abo al-Atta juga mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia dan Badan Amil Zakat Nasional (BASNAS) yang menyelenggarakan program “Membasuh Luka Palestina” melalui Safari Ramadan Imam Palestina di 660 titik yang tersebar di 9 provinsi di Indonesia.
“Sebuah kehormatan dipercaya oleh MUI dan BAZNAS untuk mengusulkan serta menghadirkan imam-imam Palestina untuk berdakwah dan menjelaskan kondisi Palestina kepada masyarakat Indonesia melalui program safari ramadan” Ungkap Ketua YPSP, Ahed Abo Al-Atta di Jakarta (12/3/2024).
Ahed menambahkan bahwa Imam-imam yang berpartisifasi dalam program “Membasuh Luka Palestina” ini adalah keturunan Palestina dari berbagai negara, seperti Arab Saudi, Yordania, Libanon, Istanbul Turki, dan sebagainya.
Ahed juga menjelaskan bahwa para imam ini telah melalui seleksi dengan standar minimal hafidz al-Qur’an dan berpengalaman dalam berdakwah.
Menurut Ahed Safari Ramadan Imam Palestina ini menjadi penting karena imam-imam Palestina berdakwah dan tersebar ke berbagai provinsi Indonesia untuk menjelaskan konndisi Palestina serta penderitaan yang dihadapi bangsa Palestina yang saat ini menghadapi agresi penjajah Israel.
11 syekh dari Palestina ini telah tersebar di sembilan provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Riau, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.