Jakarta, YPSP – Pasukan penjajah Israel terus melakukan agresi brutal di berbagai wilayah di Jalur Gaza, dengan menargetkan warga sipil yang tak bersalah dan kelaparan, yang mengakibatkan puluhan ribu syahid dan luka-luka, dan kerusakan yang luas selama agresi hari ke-160.
Kementerian Kesehatan di Gaza, Rabu (13/3/2024) menyebutkan dalam 24 jam terakhir, penjajah Israel telah melakukan 10 pembantaian yang mengakibatkan puluhan syahid dan luka-luka.
“Dalam 24 jam terakhir, penjajah Israel melakukan 10 pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina di Jalur Gaza yang mengakibatkan 88 orang syahid dan 135 luka-luka” Ungkap rilis Kemenkes Gaza.
Di antaranya adalah serangan pembantaian terhadap keluarga Al-Attar di Deir al-Balah yang mengakibatkan 11 orang syahid, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Pasukan penjajah juga menargetkan tiga rumah di selatan Deir al-Balah yang dimiliki oleh keluarga Al-Qudra, Al-Yazouri, dan Abu Sanjar, mengakibatkan lebih dari 43 orang syahid yang terdiri dari 11 orang anggota keluarga Al-Qudra dan 7 keluarga Abu Sanjar, sementara lebih dari 25 syuhada dan hilang tertimbun di bawah puing-puing rumah keluarga Al-Yazouri.
Sementara itu, Serikat Nelayan Palestina mengumumkan dua nelayan bersaudara Muhammad dan Yusuf Adel Sayyid Abu Rayalah menjadi syahid setelah mereka diserang oleh kapal penjajah saat melaut di Laut Nusseirat.
Di Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza, artileri penjajah Israel secara intensif mengebom sekitar kota Hamad di sebelah barat laut kota tersebut.
Tujuh orang syahid dari satu keluarga setelah serangan pasukan penjajah Israel terhadap rumah keluarga Azzam di distrik Zaitun di Kota Gaza.
Juga, dua warga syahid dan empat anak dari satu keluarga terluka akibat serangan pasukan penjajah terhadap rumah keluarga Lulu di distrik Darajah di utara Kota Gaza.
Tujuh warga lainnya syahid dari keluarga As-Saqa dalam serangan serupa di distrik Zaitun selatan Gaza.
Hingga saat ini, agresi genosida penjajah Israel telah memasuki hari ke-160 yang mengakibatkan lebih dari 31.272 syahid dan lebih dari 73.024 luka-luka, serta lebih dari 7.000 masih hilang atau berada di bawah puing-puing reruntuhan yang mayoritas anak-anak dan perempuan. (YPSP)