Jakarta (2/9) – Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) melakukan kunjungan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang disambut langsung oleh Dr. Yahya Cholil Staquf bersama sejumlah pimpinan organisasi tersebut.
Dalam pertemuan itu, Ketua YPSP Dr. Ahed Abu Alatta menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pimpinan PBNU atas sambutan hangat serta dukungan berkelanjutan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

(Delegasi Palestina yang dipimpin Dr. Mustafa Al-Barghouti bersama Ketua YPSP Dr. Ahed Abu Al Atta berkunjung ke PBNU. Kunjungan tersebut disambut oleh Ketua Umum PBNU, Dr. KH. Yahya Cholil Staquf.)
Pimpinan Palestinian National Initiative, Dr. Mustafa Al-Barghouti, dalam dialognya dengan Dr. Yahya Staquf, memaparkan kebrutalan penjajah Israel dalam Genosida sejak 7 Oktober 2023. Ia menegaskan bahwa penjajah telah melakukan kejahatan keji dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan melalui penghancuran total terhadap Jalur Gaza. Al-Barghouti menekankan bahwa kebijakan penjajah bertumpu pada pengusiran paksa. Besarnya kehancuran yang terjadi merupakan bagian dari strategi tersebut, di mana serangan diarahkan pada rumah sakit, pemukiman, jalan, universitas, dan lembaga kesehatan. Ekonomi juga secara sengaja dilumpuhkan dengan tujuan memaksa penduduk meninggalkan tanah mereka.

Dr. Barghouti menegaskan kembali bahwa rakyat Palestina menolak segala bentuk pengusiran, meski dengan dalih kemanusiaan atau kesehatan. Ia menyerukan dukungan agar rakyat Palestina tetap bertahan di tanah air mereka, seraya menyampaikan :
“Dukunglah keteguhan kami dalam menghadapi penjajahan.”
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungan mereka, serta kepada pimpinan PBNU atas dukungan yang ditunjukkan. Ia sekaligus memperingatkan bahaya normalisasi dengan entitas Zionis yang kriminal.
Sementara itu, Dr. Yahya Staquf menyambut baik kehadiran delegasi Palestina. Ia menegaskan kedalaman hubungan antara rakyat Indonesia dan Palestina, serta menyatakan dukungan penuh terhadap hak rakyat Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka. Gus Yahya menekankan pentingnya kerja sama dalam memperkuat keteguhan rakyat Palestina sekaligus memberikan bantuan kemanusiaan. Namun demikian, ia menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan semata tidak cukup untuk membela rakyat Palestina, sehingga diperlukan langkah dan upaya lain guna menekan agar agresi segera dihentikan.