Kolam Syekh Ridwan Meluap, Ratusan Rumah Warga Gaza Bakal Tenggelam

JAKARTA, YPSP – Pendudukan Israel melumpuhkan seluruh sektor kehidupan warga Jalur Gaza, Palestina. Tak hanya menembaki dan menjatuhkan bom dari pesawat jet tempur, tapi menghancurkan fasilitas penunjang kehidupan warga.

Rumah sakit dikepung dan penghancuran fasilitas kesehatan hingga penunjang lainnya, memblokade jalur distribusi bantuan pasokan makanan dan cara lainnya adalah bagian dari niatan besar Pendudukn Israel mengusir bangsa Palestina dari tanahnya.

Informasi terbaru yang dilaporkan Kantor Kotamadya Kegubernuran Gaza, Jumat (2/2/2024) melaporkan bahwa kolam Syekh Ridwan, kolam terbesar di wilayah itu terancam meluap. Militer Israel menghancurkan instalator pengendali kolam, agar tetap berfungsi semestinya mengalirkan air. Akibat kerusakan yang disengaja itu, menyebabkan danau terus menampung air dan tak mengalir. Curah hujan akhir-akhir ini meningkat seiring dengan tibanya musim dingin di wilayah itu.

Bahkan Kegubernuran Gaza menaikkan status bahaya di level tertinggi atas ancaman meluapnya kolam itu. “Tingkat bahaya naik ke tingkat tertinggi di Kolam Syekh Ridwan,” demikian laporan yang diterbitkan Kegubernuran Gaza yang diterima Okenesia.com, Sabtu (3/2/2024) pagi ini.

Status bahaya itu telah disampaikan beberapa pekan yang lalu tentang seruan bahaya meluapnya Kolam Shekh Ridwan. Kolam itu dipenuhi air hujan bercampur limbah.

Pemerintah Kota Gaza menaikkan tingkat risiko ke tingkat tertinggi terkait meluapnya danau dan tenggelamnya ratusan rumah. “Kolam yang terisi sebenarnya mulai meluap,” ungkap juru bicara Pemerintah Kotamadya Gaza.

Hal ini terjadi di samping penghancuran sebagian besar trafo, generator listrik, tangki bahan bakar, dan kabel listrik oleh Pendudukan Israel serta penghancuran saluran transmisi utama, sehingga penurunan permukaan air tidak mungkin dilakukan dan membuat nyawa warga berada pada risiko yang sangat tinggi. .

“Mengingat keadaan sulit ini, kami menyerukan intervensi segera untuk menyediakan bahan bakar, bahan, dan peralatan yang diperlukan untuk memelihara jalur tersebut, karena kami membutuhkan lebih dari 200 meter pipa dengan spesifikasi khusus yang tidak tersedia di pasar lokal,” ungkap pihak Pemerintah Kotamadya Gaza.

Pemerintah kota Gaza tidak mampu mengurangi ketinggian air dan menyerukan kepada PBB, lembaga-lembaganya, dan semua organisasi internasional untuk melakukan intervensi guna menyelamatkan warga yang kelelahan akibat perang dan tidak dapat menanggung risiko lainnya. (top/**)

Sumber: OKENESIA.COM