Warga Gaza Hadapi Bencana Multidimensi

JAKARTA, YPSP – Agresi militer Israel terhadap warga Jalur Gaza, Palestina telah menghancurkan berbagai sektor. Kini, aksi biadab nan brutal Zionis Israel, warga Gaza menghadapi bencana multidimensi yang nyata.

Bencana yang berdampak pada lebih dari 15 sektor vital. Perang genosida berdampak pada sektor kesehatan, sektor perumahan, sektor kemanusiaan, sektor industri, sektor komersial,  sektor pemerintahan, sektor pertanian, sektor pendidikan, sektor media, dan sektor hiburan, sektor komunikasi dan internet, sektor transportasi, sektor listrik, sektor jasa dan kota.

“Mengingat bencana-bencana yang terjadi secara berturut-turut, kompleks dan berkelanjutan ini, dan 120 hari setelah perang genosida terhadap rakyat besar kita, kami ingin menekankan beberapa hal,” ungkap Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha, Sabtu (3/2/2024).

Ismail mengaku bahwa mereka bosan dengan tuntutan masyarakat internasional dan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa mereka adalah mitra dalam perang di Gaza. Bahwa merekalah yang memberikan lampu hijau kepada pendudukan untuk melancarkan perang ini. Dan bahwa mereka adalah pihak yang bertanggung jawab atas hal ini.

“Mereka yang menolak menghentikan perang genosida terhadap rakyat kami, namun hari ini, setelah 120 hari atau empat bulan agresi, kami menganggap mereka bertanggung jawab penuh, selain kejahatan pendudukan Israel atas kejahatan, pembantaian, dan pembunuhan yang paling mengerikan ini,” tegas Ismail.

Kelaparan serta situasi kemanusiaan dan kesehatan yang sangat buruk di Jalur Gaza. Mereka, Pendudukan Israel yang melakukan kejahatan, jauh dari hukum dan perjanjian internasional dan jauh dari moral dan kemanusiaan.

“Kami menyerukan kepada semua organisasi internasional dan semua negara di dunia bebas untuk memberikan tekanan pada pendudukan Israel untuk menghentikan perang genosida yang komprehensif terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya, terhadap warga sipil, dan terhadap anak-anak dan perempuan,” ungkap Ismail.

Negara-negara bebas di dunia ini pinta Ismail, untuk mengadili pendudukan Israel di pengadilan internasional dalam rangka mengutuknya di hadapan dunia.

“Kami juga berterima kasih kepada semua negara yang berupaya keras untuk melakukan pendudukan, mengkriminalisasinya, dan menunjukkan wajah brutal mereka terhadap pendudukan Israel. Kami mendedikasikan rasa terima kasih kami kepada negara Afrika Selatan, yang telah menunjukkan wajah kriminal pendudukan (Israel) kepada dunia,” urai Ismail.

Mereka juga menuntut dan menghimbau kepada negara-negara Arab dan Islam serta liga negara-negara Arab untuk bekerja keras membuka penyeberangan Rafah secara permanen, segera dan mendesak, menjadi koridor kemanusiaan yang terbuka sepanjang waktu dan tanpa batasan, agar dapat segera melakukan perpindahan lebih dari 6.000 orang luka-luka untuk berobat ke luar negeri, dan mendatangkan ratusan ribu ton bantuan yang menumpuk di seberang perlintasan.

Masyarakat Jalur Gaza sudah memasuki tahap kelaparan dan bencana, khususnya di wilayah utara Jalur Gaza, serta membuka perlintasan untuk mendatangkan bahan bakar bagi seluruh fasilitas vital, dan membuka perlintasan untuk kelancaran pergerakan barang dan individu.

“Kami menyerukan kepada semua negara di dunia bebas untuk memulihkan kehidupan di Jalur Gaza, memulihkan kehidupan di sektor kesehatan, sektor kemanusiaan, dan semua sektor vital, toko roti, sumur air, pabrik pembuangan limbah, pabrik air minum, pemasukan bahan bakar, jaringan listrik, jaringan komunikasi, dan kami menuntut Semua negara di dunia harus bersikap manusiawi dan bermoral dalam menghadapi perang komprehensif yang telah menghancurkan segalanya,” pintanya.

Seruan lainnya agar melakukan segala upaya dalam semua kerangka dan sektor untuk memulihkan kehidupan. ke Jalur Gaza.

“Kami menyerukan kepada Dewan Kerja Sama Teluk, Organisasi Kerja Sama Islam, Liga Negara-negara Arab, dan seluruh negara di dunia bebas untuk segera dan segera menyelenggarakan konferensi global dan internasional guna mengembangkan solusi terhadap bencana kemanusiaan terkait dengan rekonstruksi Jalur Gaza, di mana pendudukan menghancurkan lebih dari 360.000 unit rumah, yang pemiliknya kini mengungsi. Warga tidak memiliki tempat berlindung, karena lebih dari sepertiga juta keluarga telah kehilangan rumah, dan unit tempat tinggal,” demikian seruan Ismail Abu Tsawabitha.

Ismail juga berdoa, agar kemuliaan dan keabadian bagi para syuhada serta pemulihan cepat bagi yang terluka. Berdoa pula, kebebasan bagi tahanan di balik jeruji Israel. “Semua pujian untuk rakyat Palestina yang hebat,” tutur Ismail. (top/**)

Source: OKENESIA.COM